Permasalahan Telekomunikasi

Dalam system telekomunikasi terdapat beberapa permasalahan, yaitu :

 

1. Jauhnya jarak antara pengirim dan penerima

 

è Selama dalam perjalanan informasi tersebut akan melewati berbagai media dengan karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga memungkinkan terjadinya delay yang tinggi dan packet loss yang besar, yang kesemuanya akan menurunkan kualitas informasi yang diterima.

 

 

2. Perbedaan platform, media, dan aturan yang digunakan pada masing-masing pengirim, penerima dan jaringan.

 

è Perbedaan platform, media, dan aturan dalam system telekomunikasi menyebabkan seringkali informasi tidak dikenali oleh penerima. Untuk itu perlu dibuat sebuah standarisasi telekomunikasi.

 

 

3. Kualitas media transmisi yang digunakan

 

è Kualitas media transmisi sangat menentukan kualitas dari informasi yang diterima. Karena selama di dalam media tersebut, dapat dipastikan informasi akan mengalami redaman yang akan mengurangi kualitas informasi. Untuk itu perlu disediakan media transmisi yang memiliki redaman sekecil-kecilnya.

 

 

4. Keterbatasan jalur yang disediakan

 

è Agar dapat berkomunikasi dengan baik, jalur yang disediakan bukan hanya media fisik saja, tetapi juga jalur logic (kanal frekuensi), mengingat kanal frekuensi ini mahal dan terbatas.

 

5. Banyaknya komunikasi yang dibangkitkan secara bersamaan

 

è Total informasi yang dikirimkan dari pembangkitan sejumlah komunikasi bisa saja sangat banyak dan melebihi dari kapasitas jalur yang ditetapkan. Untuk itu diperlukan manajemen trafik dan pemilihan route yang tepat sehingga aliran informasi dapat di kendalikan.

 

Jaringan Telekomunikasi

 

Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomunikasi (Undang-undang RI no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi).

 

a. Topologi Mesh/mata jala

 

ü Keuntungan dari jaringan mata jala

 

§ Tiap sentral mempunyai derajat yang sama.

§ Tiap sentral mempunyai hubungan langsung

§ Peralatan switching dapat lebih sederhana

§ Syarat saluran lebih murah

§ Bila salah satu saluran penghubung terganggu, maka hubungan antar sentral masih tetap dapat dilakukan melalui saluran yang lain.

 

ü Kerugian jaringan mata jala

 

§ Efisiensi saluran rendah karena memerlukan banyak berkas

§ Konsentrasi saluran agak rendah

§ Jaringan mata jala yang satu dengan yang lain sulit dihubungkan

 

Kebutuhan saluran penghubung dalam jaringan mata jala adalah berbanding lurus dengan kuadrat dari penambahan jumlah sentral. Bila jumlah sentral sama dengan S dan jumlah saluran yang dibutuhkan adalah N maka dapat dirumuskan:

 

 

 

Bentuk jaringan mata jala pada hirarki jaringan di Indonesia digunakan pada tingkat tersier, yaitu jaringan yang menghbungkan sambungan langsung jarak jauh

 

b. Topologi Star/bintang

 

ü Keuntungan jaringan bintang

 

§ Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah

 

§ Trafik ke sentral lain (antar sentral) dari suatu sentral dikonsentrasikan melalui sentral transit, sehingga sentral transit biasanya mempunyai derajat yang lebih tinggi.

 

§ Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N

 

§ Konsentrasi saluran besar

 

§ Efisiensi saluran tinggi

 

 

ü Kelemahan jaringan bintang

Bila sentral transit mengalami gangguan (break down) maka semua sentral di bawahnya akan terisolir (tidak dapat saling berhubungan)

 

c. Topologi Ring/cincin

 

ü Keuntungan jaringan cincin

 

§ Suatu jaringan cincin mudah sekali di konfigurasi dan diinstall.

§ Dalam jaringan secara normal sinyal disirkulasikan setiap waktu. Bila node tidak menerima sinyal untuk waktu tertentu menunjukan adanya kesalahan sederhana pada cincin tersebut. Bila ada node yang mengalami kerusakan maka dengan mudah dapat diisolasi sehingga tidak menggangu pada kinerja sistem secara keseluruhan.

 

 

ü Kelemahan jaringan cincin

 

§ Tetapi bila satu titik tidak berfungsi maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi. Untuk menghindari kelemahan tersebut biasanya menggunakan cincin ganda.

§ Kelemahan yang lainnya adalah trafiknya hanya bisa satu jalur, tidak cocok digunakan dengan titik yang banyak.

 

d. Topologi Bus

 

ü Keuntungan jaringan bus

 

§ Mudah untuk diinstal

§ Menggunakan panjang kabel yang lebih pendek dibandingkan topologi lainnya.

 

ü Kelemahannya jaringan bus

 

§ Topologi ini tidak flesibel karena penambahan satu titik menyebabkan perubahan konfigurasi dan penambahan pajang rata-rata kabel.

§ Pengisolasian kerusakan sangat sulit dilaksanakan karena akan menganggu kinerja jaringan.

§ Bila bus mengalami kerusakan maka seluruh titik tidak berfungsi.

 

 

e. Topologi Tree/pohon

 

ü Jaringan pohon dapat diturukan dari topologi bintang yang berirarki membentuk sebuah percabangan pohon. Hanya beberapa node yang langsung berhubungan dengan sentral pusat. Sentral pusat berisi repater yang menerima sinyal informasi yang masuk dan meregenerate ke sentral dibawahnya yang dituju. Sentral pusat merupakan sentral yang aktif sementara sentral dibawahnya adalah sentral yang pasif. Kelebihan dan kelemahannya sama dengan topologi jaringan bintang.

Prinsip Kerja Sistem Telekomunikasi

 

 

Pada prinsipnya sebuah komunikasi melalui tahapan sebagai berikut :

 

ü Proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan atau informasi yang harus dikirimkan dari individu/perangkat satu ke perangkat lain.

 

ü Pesan/informasi tersebut selanjutnya dikonfersi kedalam bentuk biner atau bit yang selanjutnya bit tersebut di encode menjadi sinyal. Proses ini terjadi pada perangkat encoder.

 

ü Sinyal tersebut kemudian oleh transmitter dikirimkan/dipancarkan melalui media yang telah dipilih.

 

ü Dibutuhkan media transmisi (radio, optik, coaxial, tembaga) yang baik agar gangguan selama disaluran dapat dikurangi.

 

ü Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh stasiun penerima.

 

ü Sinyal tersebut didecode kedalam format biner atau bit yang selanjutnya diubah kedalam pesan/informasi asli agar dapat dibaca/didengar oleh perangkat penerima.

 

 

Komponen Pembangun Sistem Telekomunikasi

 

 

 

Agar dapat melakukan hubungan telekomunikasi, terdapat beberapa komponen pembangun system telekomunikasi yaitu :

 

  • Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan.

 

  • Pengirim : merubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim.

 

  • Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh.

 

  • Penerima : menerima sinyal listrik dan merubah kedalam informasi yang bisa dipahami oleh manusia sesuai yang dikirimkan.
  • Aturan/standar : merupakan yang harus disepakati dalam pengiriman, pentransmisian, dan penerimaan informasi.

Apa itu Komunikasi, Telekomunikasi, dan Sistem Telekomunikasi ?

 

Dunia semakin cepat berubah, dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan teknologi sudah demikian pesatnya memberikan dampaknya yang menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu hal yang berkembang sangat pesat dan menjadi pemicu dari perkembangan yang ada adalah komunikasi. Dalam perkembangan terakhir dimana dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Metode, fasilitas dan perangkatnya pun sudah berkembang maju sedemikian modernnya sehingga sekarang dunia seakan tidak ada batas lagi, manusia dapat berhubungan satu-sama lain dengan begitu mudah dan cepatnya.

Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara, atau kode tulisan.

 

Secara bahasa Telekomunikasi berasal dari kata Tele yang berarti jauh dan Komunikasi yang berarti proses pertukaran informasi antar individu melaui system symbol bersama. Jadi, Telekomunikasi  adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui jarak yang jauh.

Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya (Undang-undang RI no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi).

 

Sistem telekomunikasi adalah seluruh unsur/elemen baik infrastruktur telekomunikasi, perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi, maupun peyelenggara telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh dapat dilakukan.

 

Mungkin dahulu kita berpikir, dunia ini hanyalah kampung halaman karena kita tidak pernah pergi kemana-mana. Setelah dewasa dan bekerja di suatu tempat di Indonesia, mungkin kita berpikir dunia ini adalah Indonesia. Begitu seterusnya sampai kita menyadari bahwa dunia ini adalah alam semesta. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Tuntutan bisnis, ekonomi, sosial, dan bidang-bidang lainnya menyebabkan pentingya kemudahan untuk mendapatkan informasi dan melakukan komunikasi antar individu di seluruh dunia. Akhirnya, manusia pun menciptakan suatu sistem yang memungkinkan mereka dapat saling berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia tanpa terbatas dimensi dan waktu. Maka dibangunlah sistem telekomunikasi yang menghubungkan setiap individu di dunia.

 

 

 

 

 

Berikut ini adalah pengertian dari beberapa istilah  dalam bidang telekomunikasi sesuai dengan Undang-undang RI no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi:

 

  • Perangkat Telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi.

 

  • Sarana dan prasarana telekomunikasi adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan mendukung berfungsinya telekomunikasi.

 

  • Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara.

 

  • Jasa telekomunikasi adalah layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan bertelekomunikasi dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.

 

  • Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontrak.

 

  • Pemakaiadalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang tidak berdasarkan kontrak.

 

  • Interkoneksiadalah keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda.

 

 

 

 

 

Bagaimana Telekomunikasi Berperan dalam Hidup Kita ?

 

Dengan adanya sistem telekomunikasi, kita dapat memanfaatkannya untuk mendukung berbagai aktifitas kehidupan, termasuk belajar, belajar, maupun bermain. Informasi dari belahan dunia, seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan, dan lain-lain dapat kita nikmati melalui sistem telekomunikasi.

 

  • Telekomunikasi untuk Belajar
  • Telekomunikasi untuk Bekerja,dan
  • Telekomunikasi untuk Bermain

Perkembangan Alat Komunikasi Di Indonesia

Bagaimana sejarah singkat perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia?

Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia sampai dengan saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi dan Komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan Teknologi Informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia selalu mengadaptasi berbagai teknologi informasi hingga akhirnya tiba di suatu masa di mana pengunaan internet mulai menjadi ”makanan” sehari-hari yang dikenal dengan teknologi berbasis internet (internet based technology). Jaman dahulu sebelum berkembangnya teknologi, orang-orang Indonesia harus menempuh jarak yang jauh untuk mengantarkan sebuah surat atau pesan kepada orang lain, tetapi lain dnegan jaman sekaranga dan perkembangan itu sendiri di Indonesia dimulai dengan Satelit Palapa (9Juli 1976) yang memudahkan arus komunikasi dan teknologi, yakni telepon, fax, dll. Setelah itu perkembangan dilanjutkan dengan berkembanganya jaringan sellular, yaitu GSM pertama di Indonesia, yakni sebuah teknologi komunikasi bergerak yang tergolong dalam generasi kedua (2G). Menurut mentri riset dan tekhnologi (hatta rajasa), melihat hasil penelitian human indeks dari 150 negara, indonesia hanya ada di posisi ke 110. Sedangkan dari achievement technology, Indonesia menduduki nomer 61 dari 64 negara. Maka dari itu, Indonesia harus terus menerus berinovasi dan menghasilkan buah karya atau produk dari IPTEK, sehingga penanaman IPTEK terhadap anak-anak sebagai generasi penerus harus diupayakan sedini mungkin, sehingga pada masa yang akan datang Indonesia pasti akan dapat menyaingi negara-negara lainnya dalam hal teknologi.

· Untuk infrastruktur Internet di Indonesia, bagaimana menurut Anda kualitas layanan dan harganya?

Menurut kelompok kami, untuk infrastruktur Internet di Indonesia antara kualitas layanan dengan harga yang dibayarkan tidak sebanding. Mahalnya akses internasional ke jaringan internet selama ini menjadi pokok permasalahan mengapa pertumbuhan penggunaan akses internet menjadi sangat lamban. Dominasi pasar (khususnya operator telekomunikasi) dan kurangnya perhatian pemerintah menjadi faktor lain yang ikut menentukan pertumbuhan penggunaan jaringan internet tersebut.

Sekarang ini memang banyak pilihan yang ditawarkan berbagai perusahaan untuk mengakses jaringan internet, seperti dial-up yang masih menjadi mayoritas kebiasaan pengguna internet di Indonesia sampai layanan broadband menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscribe Line).

Semua ini ternyata tidak menyebabkan penggunaan jaringan internet meluas, masuk ke dalam rumah-rumah. Kebiasaan menggunakan sistem dial-up, misalnya, untuk sebagai besar pengguna kita merasa sebagai lamban dan sangat mahal.

Sekarang ini memang ada layanan yang dikeluarkan PT Telkom yang menawarkan layanan yang disebut Speedy dengan memberikan fasilitas koneksi pita lebar (broadband) yang disebut memiliki kecepatan downstream 384 kbps dan upstream 64 kbps. Masalahnya, produk Speedy ini dengan harga sekitar Rp 450.000 per bulan dibatasi penggunaannya sampai 2 GB setiap bulannya. Kelebihannya akan dikenakan biaya tambah Rp 1.200 untuk setiap GB.

Angka ini adalah monopoli PT Telkom yang menyediakan infrastruktur dan akses ke jaringan internet. Pilihan lain adalah menggunakan jasa penyedia akses internet (ISP) lainnya, yang harganya menjadi lebih mahal karena harus menambah biaya akses infrastruktur bulanan ke PT Telkom sebesar Rp 200.000 dan biaya akses internet ke ISP antara Rp 275-600.000, tergantung paket pilihan.

· Apakah yang disebut dengan ‘kesenjangan digital’ ? Mengapa terjadi ? Bagaimana kondisinya di Indonesia ? Bagaimana solusinya menurut Anda?

Teknologi komputer, telekomunikasi diperkirakan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun peningkatan kualitas ini baru dapat dimanfaatkan oleh sebagian orang saja. Ada “jarak/kesenjangan” yang timbul antara mereka yang memiliki kemampuan (skill) komputer & akses kepada teknologi dan yang tidak memiliki (The “have” & the “have not”). Kesenjangan digital (digital divide) sangat dirasakan tidak saja dalam kaitan paradoks kota besar dan kecil, kota dan desa, melainkan juga dalam suatu kota, Kesenjangan digital tersebut terjadi terutama sejak penggunaan Internet secara luas dan meningkatnya arus informasi yang sangat dominan, yang didukung platform Teknologi dan Sistem Informasi. Kesenjangan digital juga terkait dengan kesetaraan memperoleh peluang. Karenanya, sangat diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk memperkecil kesenjangan itu.

Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa kesenjangan digital adalah perbedaan yang besar antara masyarakat yang dapat mengakses teknologi komunikasi, terutama internet dengan masyarakat yang tidak dapat mengakses teknologi.

Kesenjangan digital yang terjadi di Indonesia cukup besar, banyak daerah-daerah di indonesia yang belum dijamah oleh teknologi dan sistem informasi, seperti komputer dan internet. Termasuk juga orang-orang yang dapat mengakses teknologi tersebut masih sebagian orang saja.

Solusinya menurut kelompok kami seharusnya pemerintah indonesia lebih berkonsentrasi terhadap pemerataan dan memajukan pendidikan serta ekonomi. Karena seiring dengan berkembangnya pendidikan dan ekonomi di indonesia, maka masyarakat di indonesia akan lebih mudah untuk mengikuti perkembangan teknologi. Karena dengan mengikuti perkembangan teknologi dibutuhkan tingkat pendidikan yang cukup untuk mengoperasikan teknologi tersebut dan membutuhkan kesejahteraan ekonomi yang memadai untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi.

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WIRELESS

History of Wireless Network Technology
Wireless Networks :

– Wireless Data Network :
(a) WirelesPAN
(b) WirelesLAN
(c) Wireless MAN / WiMAX
(d) Wireless WAN

– Wireless Telephony
– Cellular Network
Perkembangan Teknologi Wireless Network
PerkembanganTeknologiWireless Network :
Radio, televisi, mobile telepon, sistimkomunikasisatelit

Perkembanganselanjutnya:
Broadband menciptakan  GuglielmoMarconi  Wireless Networking, cellular telephony  Awal dimulainya komunikasi menggunakan wireless telegraph padatahun1896 karakter-karakter alphanumeric yang di kodekan menjadi sinyal Komunikasi pengiriman sinyal telegrafik melalui Samudra Atlantik analog. via satelit,dikenalkan pada tahun 1960.

Mengapa kearah Teknologi Broadband ?
Kecepatan data yang tinggi hanya bisa didapatkan dengan menggunakan teknologi broadband
Contoh: grafik, video, audio
Tingkat kenyamanan terpenuhi dan biaya bisa dikurangi, jika sama-sama menggunakan teknologi wireless
– Layanan bisa tersebar merata dibandingkan layanan fixed / wired
– Mengurangi biaya pemasangan kabel
– Layanan bersifat mobile, dan bisa dilakukan dimana saja.

Wireless Data Network
Menggunakan Band Frekuensi Unlicenced ISM (Industrial Scientific and Medical)2,4 GHz, bahkanadayang 5 GHz Unlicenced tanpa perlu lisensi untuk stasiun radio
Menggunakan teknologi point to point spread spectrum

Untuk mentransmisikan datanyaTeknologi Spread Spectrum :
– FHSS (Frequency Hopping SS)
– DSS (Direct-Sequence SS)
– OFDM (OrtogonalFrequency Division Multiplexing)

 

Teknologi Spread Spectrum

1. FHSS
Diperkenalkan oleh Lamar dan Antheil untuk teknologi pengiriman data di medan perang. Sebuah sinyal radio dibagi menjadi segment-segment kecil, selanjutnya meng-”hop”kan satu frekuensi ke frekuensi yang lain beberapa kali per detik untuk men- transmisi-kan segment-segment nya. Untukstandart802.11 lama, frekuensi unlicenced 2,4 GHz dibagi menjadi 75 sub kanal, masing-masing lebarnya 1 MHz
Kelemahan
Mudah terjadi interferensi karena mengubah-ubah carrier sinyal beberapakali dalam 1 detik

2. DSSS
– Menggunakan alokasi frekuensi dengan lebar 22 MHz.
– Tidak perlu adanya frequency hopping, setiap link hanya menggunakan1 channel
– Daya yang diperlukan untuk men-transmisi-kan data lebih kecil dari pada frequency hopping (hanya0,1, dBm)
DSS transmitter membagibit-bit data yang akan dikirim kedalam bentuk chip. Di sisi terima, chip-chip direkonstruksi kembali. Penerima juga akan mengidentifikasi noise dan membuangnya sebelum sinyal di-dekode-kan.

3. OFDM
Bit-bit data ditransmisikan menjadi52 bit stream paralel, masing-masing bit stream menempati subcarrier. 4 bit stream digunakan sebagaipilot data bagi 48 bit stream lainnya untuk mengurangi interferensi. Karena menggunakan 52 subcarrier yang berbeda dan ditransmisikan secara paralel, maka kecepatan datanya besar.802.11a membagi 20 MHz alokasi frekuensinya menjadi 52 subcarrier, yang masing masing mempunyai lebar 300 kHz. Setiap subcarrier membawa 8 bit data.

Wireless PAN (Wireless Personal Area Network)
– Alokasi bandwidth 2,4 GHz
– Power Management: Konsumsi Arus rendah(20 mW)
– Range: 0-10 meters
– Kecepatan: 19.2 -100 Kbps (actual)
– Ukuran kecil, kira-kira0.5 inch persegi, tanpa antenna
– Low Cost: langsung ke target device
– Boleh ada overlap dari multiple networks pada area yang sama
– Satu jaringan bisa support untuk minimum 16 device
– Standard WPAN : 802.15

Teknologi Wireless PAN
Bluetooth
– Menggunakan alokasi bandwidth Unlicenced ISM 2,4 GHz, dan pengiriman data dengan teknologi radio FHSS
– Modulasi : Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK)
– Kecepatan pengiriman data 1 Mbps.
– Bisa menghubungkan dan bertukar data antar peralatan seperti Mobile Phone, telephone, laptop, PC, printer, penerima Global Positioning System (GPS, kamera digital dan konsole video).
– Spesifikasi Bluetooth diatur oleh Bluetooth SIG (Special Interest Group)

Aplikasi Bluetooth
– Wireless control dan komunikasi antar mobile phone dan headset hands free
– Wireless networking antar PC dalam ruang terbatas
– Wireless communication antara input PC dan peralatan outputnya, seperti mouse, keyboard dan printer
– Pengganti komunikasi kabel serial pada peralatan pengukuran, penerima GPS, peralatan medis, bar code scanner dan peralatan traffic control
– Dial-Up Intenet Acees pada PC atau PDA menggunakan mobile phone sebagai modem

IrDA
– Populer pada akhir 1990 sampai awal 2000an untuk laptopdan desktop
– Sekarang sudah digantikan dengan teknologi Bluetooth dan WiFi
– Tidak perlu menggunakan Direct Line of Sight
– Masih digunakan untuk lingkungan terutama yang sangat rentan terhadap interferensi, jika menggunakan teknologi wireless berbasis radio, contoh: remote control TV

Zigbee
– ZigBee adalah spesifikasi untuk protokol komunikasi level tinggi
– Biasanya digunakan untuk standard WPAN 802.15.4-2003 menggunakan low-power radio digital.
– ZigBee dikhususkan untuk aplikasi-aplikasi RF yang memerlukan kecepatan data rendah, waktu hidup baterei lama, dan jaringan yang aman.
– Beroperasi pada ISM bandwidth; 868 MHz di Europe, 915 MHz di the USA dan Australia, dan 2.4 GHz di seluruh dunia
Wireless LAN (Wireless Local Area Network)
– WirelessLAN meng-interkoneksi-kan bermacam-macam peralatan dengan media
– Traditional Wireless LANs–Kecepatan data 1 to 20 Mbps
– High-speed Wireless LANS–Kecepatandata 100 Mbps
– Standards untuk Wireless LANS adalah WI-FI (Wireless Fidelity) 802.11a,b dan g
– Bermasalah dalam hal addressing (untukIPv4)
Wireless MAN (Wireless Metropolitan Area Network)
– Teknik jaringan switched dan point to point yang digunakan pada Wireless WAN tidak mencukupi untuk scope organisasi yang besar
– Perlu kapasitas tinggi dan biaya rendah yang bisa meng-cover area besar
– MAN menyediakan:–Layanan untuk pelanggan diarea metropolitan–Kapasitas cukup besar Biaya rendah dan efisiensi lebih besar dibandingkan dengan layanan sejenis dengan media teleponi.
– Standards untukWireless MAN adalah WI-MAX

WiMAX
kependekan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access
– Teknologi telekomunikasi yang menyediakan transmisi wireless untuk pengiriman data, dengan beberapa mode, mulai dari point to multipoint, sampai portable dan fully mobile.
– Kecepatan data sampai 3 MBps.
– Menggunakan standarisasi IEEE 802.16
– Juga dikenal sebagai Teknologi Broadband Wireless Access.

Alokasi Frekuensi
WiMAX Spectrum Owner Alliance(WISOA) merupakan organisasi pemilik spectrum WiMAX. WISOA bertugas membuat regulasi, mengkomersialisasi- kan dan mengembangkan spectrum WiMAX pada range 2,3 –2,5 GHz dan 3,4 –3,5 GHz.
WISOA bergabung dengan Wireless Broadband Alliance sejak April 2008 Di Indonesia, berdasarkan aturan-aturan Kementerian(Postel dan Kominfo) dan 3 badan pengatur frekuensi, ditetapkan bahwa spectrum frekuensi yang digunakan untuk Wireless Broadband ada2 jenis:
– 2,3 GHz untuk WiMAX standart 802.16e
– 3,3 GHz untuk WiMAX standart 802.16d
Aplikasi WiMAX
– Mengkoneksikan hotspot-hotspot Wi-FI ke Internet
– Penyediakan jalur alternatif Wireless untuk akses broadband
– Menyediakan layanan data dan telekomunikasi’
– Menyediakan sumber interkonektifitas internet sebagai bagian dari perencanaan bisnis berkesinambungan.
– Menyediakan konektifitas portabel

Perbandingan WiMAX dan WiFi
– WiMAX menggunakan spektrum berlisensi untuk melakukan konektifitas point-to-point di Internet.
– WiFi menggunakan unlicenced spectrum untuk pengaksesan jaringannya.
– WiMAX menggunakan mekanisme berbasis koneksi antara Base Stationdan peralatan user. Masing-masing koneksi berbasis algoritma scheduling.
– WiFi menggunakan mekanisme sama dengan fixed Ethernet, dimana paket-paket diterima dengan prioritas berbeda, tergantung cara pengirimannya.
– Wi-Fi berjalan pada protokol MAC, yaitu CSMA/CA yang connectionless orienteddan contentionbased.
– WiMAX berjalan pada protokol MAC yang connection oriented
– Baik 802.11 maupun 802.16 mendefinisikan Peer-to-Peer (P2P) dan jaringan Adhoc, dimana user berkomunikasi dengan user lain atau dengan server di LAN yang lain menggunakan Access Pointatau Base Station.

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Perkembangan Wireline

 

Dari sisi hitung-hitungan bisnis, wajar saja jika operator beralih mengembangkan wireless. Untuk satu sambungan telepon, misalnya, dahulu menggunakan kabel sedikitnya bisa menghabiskan US$ 500. Sementara dengan wireless, angkanya jauh-jauh lebih murah, cuma sekitar US$ 7 per sambungan.

 

Tak pelak, telepon rumah berbasis kabel mulai ditinggalkan sejak operator telekomunikasi seperti Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata (dulu Excelcomindo Pratama) mulai gencar membangun akses jaringan seluler sejak 1995-1996. Tren ini ikut didukung ponsel yang telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat.

 

Telkom dan Indosat yang semula mengandalkan lisensi telepon tetap berbasis kabel, lama-lama kewalahan juga terseret arus tren ini. Di satu sisi harus memenuhi kewajiban lisensinya, sementara di sisi lain mulai kepayahan dalam hal investasi karena pendapatan telepon kabel terus tergerus seluler.

 

Keduanya pun akhirnya mendorong pemerintah mengeluarkan lisensi fixed wireless access (FWA) agar tetap bisa bertahan di bisnis telepon tetap (fixed). Sejak itu pula, perlahan tapi pasti, pembangunan saluran kabel mulai ditinggalkan. Telkom lebih memilih mengembangkan Flexi, sementara Indosat dengan StarOne-nya.

 

Alhasil, pelanggan telepon kabel pun stagnan. Pelanggan Telkom sejak hampir sepuluh tahun yang lalu tak pernah beranjak dari 8,7 juta. Sedangkan Indosat tak sampai 100 ribu. Di sisi lain, Flexi malah melonjak pesat dengan 18 juta. Sementara StarOne masih 700-an ribu.

 

Meskipun sudah tak menguntungkan lagi, telepon dengan saluran kabel tetap dipertahankan karena ini bisnis legacy — warisan. Namun alangkah sayangnya jika investasi yang sudah keluar miliaran dollar AS ini, bahkan triliunan, menjadi sia-sia tanpa pengembangan berarti.

Teknologi wireless meski bisa diandalkan dalam meraup pelanggan dalam jumlah besar, tak sepenuhnya bisa memenuhi ekspektasi pelanggan, khususnya untuk layanan data pita lebar. Sejak menurunnya layanan konvensional seperti panggilan suara (voice) dan pesan singkat (SMS), layanan data malah meningkat pesat.

 

Kebutuhan akan akses data cepat dan stabil, memang cuma bisa didapat melalui pipa koneksi yang stabil dan dedicated. Dan itu belum bisa dipenuhi maksimal oleh koneksi wireless yang tersedia saat ini, meskipun sudah memasuki era 3G–dan 4G tak lama lagi.

 

Masa Depan Broadband

Itu sebabnya pula, di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika, koneksi kabel masih tetap dipertahankan meski ketersediaan akses broadband lewat nirkabel juga tersedia luas.

“Masa depan broadband itu sejatinya ada di teknologi kabel, bukan nirkabel,” demikian pendapat Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Setyanto P Santosa.

Melalui roadmap pembangunan jaringan di Indonesia, ia pun mendesak pemerintah dan operator agar memberikan porsi lebih terhadap pembangunan infrastruktur broadband berbasis wireline.

 

Imbauan ini direspon oleh Telkom selaku BUMN telekomunikasi di negeri ini. Maka dimulailah proyek pembangunan jaringan kabel yang mereka namakan Telkom Nusantara Super Highway.

 

Program yang menelan investasi Rp 150 triliun itu merupakan pembangunan jaringan infrastruktur teknologi komunikasi informasi (ICT) nasional berbasis optical network platform dengan kombinasi pembangunan jaringan serat optik baru sepanjang 47.099 kilometer. Di sisi lain, proyek ini juga ikut memperkuat jaringan tembaga (copperwire) lamanya.

 

“Proyek ini adalah wujud pembangunan infrastruktur broadband nasional agar masyarakat bisa menggunakan akses data kecepatan tinggi ini untuk hal yang bisa meningkatkan perekonomian dengan harga terjangkau,” jelas Direktur Network and Solutions Telkom, Ermady Dahlan.

 

Menurutnya, pembangunan infrastruktur broadband harus diakselerasi karena berdasarkan riset yang dipaparkan Telkom, setiap peningkatan 1% penetrasi broadband, tenaga kerja yang terpakai naik 0,2% hingga 0,3%. Sedangkan setiap investasi sebesar US$ 1 untuk broadband, maka masyarakat akan mendapatkan keuntungan 10 kali lipatnya.

 

”Dari hasil kajian di 120 negara selama 1980-2006 telah terbukti setiap kenaikan 10% dari penetrasi broadband akan meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) 1,21% di negara maju dan 1,38% untuk negara berkembang. Saya sendiri memperkirakan setiap pertumbuhan 10% dari broadband di Indonesia memberikan dampak tidak langsung mencapai Rp 500 triliun,” jelas Ermadi.

 

Dari infrastruktur jaringan backbone dalam proyek Telkom Nusantara Super Highway itu, akses data dan internet nantinya akan disalurkan ke rumah-rumah melalui teknologi Fiber to the Home (FTTH). Proyek yang ditargetkan rampung tahun 2015 nanti, untuk tahap awal akan menyasar sambungan ke 60 ribu household (rumah tangga).

“Saat ini, dalam proyek Telkom Nusantara Super Highway yang 25% di antaranya ikut kami kerjakan, akses jaringan wireline yang tersedia sudah mencapai 10 ribu sambungan sejak dibangun mulai November tahun lalu,” ungkap Managing Director ZTE Indonesia, Nolan A Fan.

Dengan teknologi FTTH itu, Telkom nantinya bisa menyelenggarakan akses data pita lebar berbasis kabel optik di rumah-rumah dengan berbagai turunannya, seperti penguatan akses internet broadband Speedy, dan siaran melalui akses internet atau IPTV (internet protocol television) dalam waktu dekat.

Telkom sendiri meski belum merampungkan proyek pembangunan FTTH-nya secara keseluruhan, sudah berani mengkampanyekan keandalan Speedy sebagai layanan internet cepat real unlimited.

“Telkom betul-betul menyediakan layanan internet tanpa batas, yakni tanpa batas waktu maupun kuota,” tegas Operation Vice President Public Relation Telkom, Agina Siti Fatimah.

Menurutnya, dengan kualitas jaringan dan akses internet yang bagus akan membuat pelanggan lebih loyal untuk menggunakan Speedy. Saat ini, Telkom telah melayani 1,7 juta pelanggan Speedy dan menargetkan jumlahnya akan meningkat menjadi 2,5 juta hingga 2,7 juta di akhir 2011 nanti seiring dengan peningkatan kapasitas jaringan.

 

“Tidak hanya dari sisi kecepatan akses yang ditingkatkan, tetapi juga bandwidth. Misalnya, pelanggan Speedy dengan kecepatan akses 1 Mbps, infrastrukturnya harus lebih bagus dari sekarang sehingga akses internetnya bisa lebih nyaman,” tandas Agina.

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan Hawa.

Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data autentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis.[1]

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, diplih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.

Kemampuan untuk menggambar atau menuliskan lambang-lambang yang memiliki arti adalah sutau keunikan dari spesies manusia, dan ini menjadi salah satu perbedaan paling signifikan antara manusia dengan mahluk yang lain di bumi ini. Manusia sudah mulai menggambar dan melukis lambang-lambang di batu sejak tahun 35.000 SM, dan ilustrasi-ilustrasi serupa ini menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan manusia selama berabad-abad.[2]

Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.

 

 

A. Zaman Tanda dan Isyarat

Zaman ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapatberjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.

Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalm komunikasi.

Dengan kata lain sebenarnya manusia itu sudah menggunakan “ucapan” dalam berkomunikasi. Akan tetapi proses komunikasi yang dmaksud bukan seperti yang dilakukan manusia saat ini.[3]

Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikattakan berkomunikasi meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, merekamengadakan komunikasi dengan sederhana sekali.

Philip Liberman (1984) pernah mengatakan bahwa para ahli paleoantropologi menemukan bukti bahwa ukuran tengkorak panjang lidah, dan jaringan yang lain pada manusia menunjukkan pada kita letak pangkal tenggorokan dan kotak siara.

Menurut para ahli tersebut dilihat dari beberapa alat tubuh, dapat disimpulkan bahwa manusia jaman dahulu kala tidak dapat berbicara seperti manusia sekarang.

Dengan kata lain, mereka tidak bisa berbicara, karena tidak mempunyai kecukupan alat-alat untuk melakukan itu (seperti yang dimiliki manusia saat ini). Ini disebabkan struktur neurologis dan anatominya tidak mecukupi untuk melakukan hal itu.

Sehingga perkembangan zaman dan alam yang akhirnya merubah kehidupan manusia tersebut, baik perubahan dalam bentuk fisik maupun perubahan pada kemampuan berpikir dan berkomunikasi.

Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi, proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.[4]

     

 

 

B. Zaman Bahasa Lisan

Zaman komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Daripenelitian yang pernah dilakukan, kemmapuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.

Manusia jenis Cro Magnon menjadi ciri utama era ini. Di awal periode kehidupannya, mausia jenis itu sudah mempunyai keahlian di dalam membuat peralatan yang berasal dari batu. Sebagaimana kita ketahui, budaya manusia awalnya dimulai dengan tulisan. Zaman Batu merupakan salah satu perkembangan awal pengenalan bahasa yang ditulis (meskipun hanya berupa gambar yang di buat pada batu).

Meskipun perkembangan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan-penemuan mesin pencetak huruf di kemudian huruf, namun perkembangan komunikasi itu sendiri dimulai dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik kurang lebih 20.000 tahun yang lalu.[5]

Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.

Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya, dan kebutuhan ini terpenuhi malaui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Pesan-pesan ini mengemuka lewat perilaku manusia.

Ketika kita berbicara, kita sebenarnya sedang berperilaku. Ketika kita melambaikan tangan, tersenyum, bermuka masam, menganggukkan kepala, atau memberikan suatu isyarat, kita juga sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku ini merupakan pesan-pesan, pesan-pesan itu kita gunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain.[6]

     

 

 

 

    C. Zaman Tulisan

Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.

Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).[7]

Di Mesopotamia kuno (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tanah di antara dua sungai”) banyak sekali kelompok yang menghentikan pengembaraannya dan mulai membangun tempat tinggal yang permanen. Inilah kota-kota yang pertama. Tahun 6000 SM, Lembah Sabit Subur juga menjadi tempat lahirnya peradaban.

Mendekati tahun 3.500 SM, manusia memiliki gagasan untuk mengembangkan serangkaian lambang yang sederhana yang dapat dipahami oleh kalangan luas, yaitu huruf. Huruf mewakili suara yang diucapkan dan dengan berbagai cara, satu huruf dapat digabungkan dengan huruf lain sehungga membentuk apa yang kita namkan kalimat. Sistem ini disebut abjad fonetik.

Abjad fonetik yang pertama berasal dari abjad baji yang dikembangkan oleh orang Sumeria kuno. Penyebarannya yang luas hingga ke wilayah Mesopotamia membuatnya menjadi pendahulu hieroglif Mesir. Abjad Baji lah yang menjadi cikal bakal Abjad Ibrani maupun Abjad Arab. Selain itu, ia juga merintis abjad Yunani, yang pada gilirannya mengantar hadirnya Abjad Romawi yang kini digunakan dalam Bahasa Inggris, Perancis, Jerman dan sebagian besar bahasa-bahasa barat lainnya.

Abjad Sirilik yang digunakan di Rusia dan di negara-negara Slavia lain juga berkembang dari Abjad Yunani kuno. Abjad Cina yang lahir beberapa waktu kemudian setelah Abjad Tinur Tengah kuno, dipinjam oleh sebagian besar bangsa Asia, misalnya Jepang dan Korea, untuk dijadikan dasar abjad yang digunakan dalam bahasa masing-masing.[8]

Umat manusia sudah berada di muka bumi ini setengah juta tahun yang silam. Tulang-belulang Australopithecus yang baru-baru ini ditemukan, makhluk yang menyerupai kera yang oleh para ilmuwan dipercayai sebagai nenek moyang manusia modern, usianya empat juta tahun.

Ada juga sebuah bukti bahwa 30.000 tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan dan hidup berkelompok di seluruh benua. Juga ditemukan petroglif, atau lukisan batu, yang usianya kurang-lebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di dinding-dinding gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000 tahun.[9]

Sejarah tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari gambaran piktografi ke sistem fonetis, dari penggunaan gambar ke penggunaan sesederhana untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik.[10]

Tahun yang menandai manusia membentuk kelompok atau hidup bergerombol untuk pertama kalinya adalah athun 20.000 SM. Beberapa kelompok manusia hidup bersama di sebuah kemah yang acap kali dibuat setengah permanen.

Awalnya, mereka tidak pernah menetap di suatu tempat, karena sifat dasar manusia adalah mengembara. Mereka berpindah tempat sesuai dengan musim dan menetap untuk sementara di suatu tempat d mana ditemukan sumber makanan mereka, antara lain, binatang buas dan tanaman musiman.

Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.

Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.

Dari penemuan prasasti ini bisa dikemukakan bahwa sudah ada standarisasi makna pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari, membungkuk dengan tanda panah berarti memburu, dan garis yang berombak berarti danau atau sungai. Semua ini menjadi simbol awal dari sejarah kemunculan era tulisan.

Beberapa lukisan di antaranya sudah mengunakan komposisi warna. Bahkan lukisan tersebut menjadi cikal bakal lukisan-lukisan saat ini. Manusia di zaman ini melukis banteng, rusa kutub, dan binatang lain yang mereka buru. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah membuat pakaian dari kulit binatang dan menmukan teknik pengerasan tanah liat dengan menggunakan api.

Lukisan-lukisan yang dibuat oleh manusia jenis Cro Magnon ini bisa dikatakan menjadi bukti pertama usaha manusia terbaik pertama dalam upayanya menyimpan informasi.[11]

Sementara itu tulisan alfabet muncul kurang dari seratus tahun kemudian dan berkembang secara cepat. Tulisan tersebut menyebar ke seluruh dunia kuno, dan baru beberapa abad kemudian sampai ke negeri Yunani. Lambat laun gagasan penggunaan simbol huruf konsonan dan vokal muncul. Saat itu karakter yang dibutuhkan kurang lebih seratus. Suatu jumlah yang sangat besar tentunya, karena padahal sekarang ini kita hanya mengenal dua pulu enam karakter huruf.

Sesudah banyak variasi pembahasan sejarah perkembangan tulisan, satu kejadian yang tidak boleh kita tinggalkan adalah peristiwa di Yunani. Bangsa ini telah secara efektif dan sederhana mempunyai sistem standarisasi huruf. Sekitar 500 tahun SM, mereka telah secara luas menggunakan alfabet.

Akhirnya, alfabet orang-orang Yunani masuk ke Roma yang kemudian dibangun serta dimodifikasi. Dewasa ini, kita menggunakan huruf-huruf kapital (majuscule) dan huruf kecil (miniscule) yang berasal dari Roma itu.

Lambat laun sistem tulisan alfabet ini berkembang secara cepat dan lengkap. Tanpa bantuan sistem tulisan ini bisa jadi populasi penduduk yang buta huruf akan menjadi lebih besar. Perkembangan yang penting pun terjadi pula dalam ilmu pengetahuan, lukisan, pemerintahan, dan keagamaan.

Sekitar 2500 tahun (sebelum munculnya agama Kristen), orang Mesir menemukan metode pembuatan jenis kertas yang dapat tahan lama dari papyrus. Dibandingkan dengan batu, papyrus jelas lebih baik. Alasannya lebih mudah menulis di papyrus dengan kuas dan tinta daripada memahat di atas batu. Papyrus itu sendiri asal-usulnya ditemukan di muara Sungai Nil. [12]

The oldest books were quite unlike our modern ones. They were baked clay tablets that were used about 5.500 years ago, in Babylon and Nineveh in Asia Minor.

The Egyptians who lived in the valley of the Nile found a better material than clay to use for books. They used a reed-like plant, called “papyrus”.[13]

Media Buku dahulu adalah lempengan tanah liat yang dibakar, yang digunakan sekitar 5.500 tahun yang lalu, di daerah Babilonia dan Nineveh, sebuah daerah di Asia Kecil.

Orang-orang Mesir yang tinggal di Lembah Sungai Nil menemukan bahan yang lebih bagus dari pada tanah liat untuk dibuat menjadi buku. Mereka menggunakan semacam tanaman yang disebut dengan papyrus.”

     

 

 

      D. Zaman Kemunculan Retorika

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato.

Pemerintah, menurut kaum Sofis, harus berdasrkan suara terbanyak atau demokrasi sehingga perlu adanya usaha membujuk rakyat demi kemenangan dalam pemilihan-pemilihan. Maka berkembanglah seni berpidato yang membenarkan pemutarbalikan kenyataan demi mencapai tujuan, yang terpenting khalayak bisa tertarik perhatiannya dan terbujuk.[14]

Orang yang pertama-tama dianggap memperkenalkan oratori atau seni berpidato adalah orangYunanai Sicilia. Tetapi tokoh pendiri sebenarnya adalah Corax dari Srakuasa (500 SM). Dialah yang mula-mula meltakkan sistematika oratori atas lima bagian.[15]

Sudah sejak permulaan perkembangan retorika menimbulkan perbedaan pendapat (kontroversi) mengenai beberapa hal yang menyangkut retorika. Kontroversi tersebut menyangkut persoalan pamakaian unsur stilistika, menyangkut hubungan antara retorika dan moral, dan masalah pendidikan. dalam pidato-pidato.

Kontroversi pertama menyangkut persoalan: apakah perlu mempergunakan unsur-unsur stilistika dalam pidato. Ada tiga aliran, yaitu yang menyetujui penggunaan unsur stilistika, yang menolak, dan yang berada di luar aliran pertama dan kedua.

Kontroversi kedua menyangkut relasi antara retorika dan moral: apakah dalam pidato harus juga diindahkan masalah moral. Dalam pidato biasanya tidak dikemukakan pembuktian-pembuktian secara ilmiah. Pidato lebih banyak berbicara mengenai kemungkinan-kemungkinan, karena pendengar biasanya adalah orang-orang yang tidak berpendidikan, atau orang-orang yang tidak senang mendengarkan pidato. Sebab itu Gorgias dari Leontini, berpendirian bahwa seorang orator harus menyampaikan bukti-bukti baik mengenai keadilan dan ketidakadilan dengan cara yang sama baik.

Kontroversi ketiga yang juga sudah timbul sejak permulaan perkembangan retorika adalah masalah pendidikan. Kontroversi yang kedua mempunyai ikatan dengan yang ketiga ini. Ahli-ahli retorika yang siap menerima tanggung jawab moral dalam retorika, mengkritik rekan-rekan mereka yang mencoba memperoleh keuntungan dalam profesi mereka, terutama dalam pengadilan. Akibatnya mereka juga tidak mencapai kata sepakat mengenai topic mana saja yang harus dimasukkan dalam pelajaran retorika di pusat-pusat pendidikan.[16]

Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Phillipus dari Macedonia.

Pada waktu itu telah menaji anggapan umum bahwa di mana terdapat sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, di situ harus ada pemilihan berkala dari rakyat dan oleh rakyat untuk memilih pemimpin-pemimpinnya. Di mana demokrasi menjadi sistem pemerintahan, di situ dengan sendirinya masyarakat memerlukan orang-orang yang mahir berbicara di depan umum.

Demosthenes pada masa jayanya itu meningkatkan kebiasaan retorika yang berlaku pada zamannya, dan lebih menekankan pada:

a. Semangat yang berkobar-kobar

b. Kecerdasan pikiran,

c. Kelainan dari yang lain[17]

Sementara itu di Romawiyang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero (106-43 SM) yang menjadi termasyhur karena suaranya dan bukunya yang berjudul antara lain de Oratore. Sebagai seorang orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang beratmengalun, bahkan kadang-kadang pidatonya itu disertai cucuran air mata.

Cicero mengajarkan bahwa dalam mempengaruhi pendengar-pendengarnya seseorang retor harus meyakinkan mereka dengan mencermnkan kebenaran dan kesusilaan. Dalam pelaksanaannnya retorika meliputi:

a. Investio

Ini berarti mencari bahan dan tema yang akan dibahas. Pada tahap ini bahan-bahan dan bukti-bukti harus dibahas secara singkat dengan memperhatikan keharusan pembicara:

1. mendidik

2. membangkitkan kepercayaan

3. menggerakkan hati

b. Ordo Collocatio

Ini mengandung arti menyusun pidato yang meminta kecakan si pembicara dalam memilih mana yang lebih penting, mana yang kurang penting. Penyusun pidato juga diminta untuk memperhatikan:

1. exordium (pendahuluan)

2. narratio (pemaparan)

3. confirmation (pembuktian)

4. reputation (pertimbangan)

5. peroratio (penutup) [18]

Demikian retorika di Romawi yang banyak persamaannya dengan retorika yang berlaku d Yunani.

Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa, sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Dari Aristoteles, John Locke (1632-1704), tokoh empirisme Inggris, meminjam konsep ini. Menurut kaum empiris, pada waktu lahir manusi tidak mempunyai “warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya jalan kepemilikan pengetahuan.

Di Yunani, sejak abad kelima sebelum masehi, terkenal sebuah tempat pemujaan Apollo di Delphi. Ke tempat inilah raja-raja dan rakyat banyajk meminta nasihat. Seorang pendeta wanita duduk di atas kursi yang dipenuhi asap dari sajian pemujaan.

Dalam keadaan fana, pendeta tersebut menjawab pertanyaan pengunjung, dari masalah kontes lagu sampai urusan agama dan politik. Ketika penjahat-penjahat di koloni Locri meminta nasihat bagaiman mengatasi kekacauan, orakel Delphi menjawab: “Buat hukum bagimu.” Ketika orang-orang bertanya siapa manusia paling bijak, dewa Apollo melalui mulut pendeta Delphi menjawab: ”Socrates”. Dari Delphi menyebar motto yang terkenal :Gnothi Seauthon (kenalilah dirimu).

Motto ini mengusik para filsuf untuk mencoba memahami dirinya, sehingga kabarnya motto inilah yang mendorong berkembangnya filsafat di Yunani.[19]

     

 

 

 

E. Perkembangan Teknik Pengiriman Pesan

Meskipun ada anggapan yang mengatakan adalah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi baik ide maupun pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh perilaku masa lalu.[20]

Apa yang telah tejadi di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang mengajarkan hal-hal untuk sesuatu yang baru. Pengalaman akan kesulitan berkomunikasi maupun pengiriman pesan dalam komunikasi itu sendiri telah mengajarkan manusia untuk terus mencari dan menyempurnakan suatu proses komunikasi yang lebih efektif daripada yang sebelumnya.

Misalnya penentuan lambang atau simbol-simbol yang dipahami bersama, adalah pengaruh dari keterbatasan dan kesulitan berkomunikasi pada masa sebelumnya yang dikarenakan oleh belum ditentukannya kesamaan lambang dan simbol tersebut.

Sejak zaman primitif sampai sekarang, semua kelompok manusia tergantung pada komunikasi tatap mata, berhadap-hadapan. Akan tetapi diperlukan adanya sistem mengirim pesan untuk mengatasi ruang dan waktu.

Dikisahkan bahwa Persia tua telah mendirikan serangkaian menara yang dinamakan “pos seruan”, dan menempatkan orang yang bersuara nyaris dan keras atasnya untuk meneruskan berbagai pesan dengan cara berteriak, beranting dari satu menara ke lain menara.

Orang Romawi mengoperasikan suatu organisasi pelayanan kurir yang dinamakan cursus publicus. Antara tahun 1305 sampai awal tahun 1800-an, perusahaan House of Taxis telah meneylenggarakan suatu bentuk pelayanan kkilat berkuda di seluruh Eropa. Pada tahun 1628, organisasi ini memperkerjakan 20.000 karyawan. Para kurirnya berseragam biru dan perak menjelajahi seluruh Eropa dengan membawa pesan antara para pangeran dan jenderal, saudagar dan peminjam uang.[21]

Kantor pos adalah saluran pertama yang terbuka lebar bagi komunikasi era industri. Pada tahun 1837, kantor pos Inggris bukan saja membawa berbagai pesan kaum elit, tetapi juga melayani 88 juta kiriman setahun, suatu komunikasi yang luar biasa volumenya dalam ukuran waktu itu.

Pada tahun 1960, ketika era industry mencapai puncaknya, jumlah itu mencapai 10 milyar kiriman. Pada tahun yang sama, kantor pos Amerika Serikat mendistribusikan rata-rata 355 kiriman pos dalam negeri persetiap pria, wanita, dan anak di negeri itu.[22]

     

 

 

 

      F. Kemajuan Teknologi Komunikasi

Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang mluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440.

Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).

Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).

Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.

Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir.

Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.

Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.[23]

Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.

 

 

 

G. Kesimpulan

Dengan demikian dapat ditarik dua buah kesimpulan mengenai patokan perkembangan komunikasi pada zaman sebelum masehi hingga zaman mulainya tahun masehi.

Pada tahun-tahun sebelum masehi, kemajuan proses komunikasi dimulai pada saat ditentukannya seperangkat lambang dan simbol-simbol yang dapat dipahami maknanya secara luas. Perkembangan selanjutnya adalah ditemukannya sejumlah sarana untuk menulis maupun menggambarkan lambang dan simbol-simbol tersebut. Meskipun pada akhirnya aksara atau huruf ditemukan, namun lambang dan simbol-simbol berupa gambar-gambar lebih dulu ditentukan sebagai pengganti suara dalam berkomunikasi.

Sedangkan untuk periode modern, meskipun dasar penemuan mesin cetak ditemukan di Cina pada abad ke-10, namun teknologi komunikasi baru dinyatakan berkembang pada tahun 1440, yaitu tahun di mana mesin cetak yang lebih efisien ditemukan oleh Johannes Gutenberg. Hal ini disebabkan karena baru setelah mesin cetak hasil penemuan Gutenberg itulah industri percetakan, yang juga tentunya merupakan industri komunikasi, pertama kali mulai berkembang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!